Mr. Shegy_O





Rabu, 13 Mei 2009

Analisis Kalimat

1. Teks Asli
Winkle ( 1989, 94 ) mengibaratkan motivasi dengan kekuatan mesin di kendaraan. Mesin yang berkuatan tinggi menjamin lajunya kendaraan. Namun motivasi belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya – daya belajar, tetapi juga memberi arah yang jelas. Dalam motivasi belajar, siswa sendiri berperan baik sebagai mesin yang kuat atau lemah, maupun sang sopir yang menentukan.

Prinsip – prinsip motivasi adalah memberi penguataan, sokongan, arahan, pada perilaku yang erat kaitannya dengan prinsip – prinsip dalam belajar yang telah ditemui ahli ilmu belajar. Masalah pokok yang dihadapi mengenai belajar adalah proses belajar, karena ia dalam sistem black box yang dapat diamati secara langsung dan sulit menentukan kapan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang..

Analisis
Pada paragraf pertama :
a. Seharusnya pada kalimat pertama dalam paragraf harus sedikit menjorok ke kanan agar dapat membedakan antara paragraf satu dengan paragraf yang lainnya.
b. Kalimat pertama pada penulisan tanda antara tahun yang satu dengan yang lainnya itu salah seharusnya menggunakan tanda titik dua bukan koma.
c. Pada kalimat kedua paragraf pertama penulisannya sudah benar karena permulaan kalimat menggunakan huruf besar dan penggunaan tanda baca koma juga sudah benar sebab tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya.
d. Pada kalimat keempat ada penggunaan tanda koma salah.

Pada paragraf kedua
a. Seharusnya pada kalimat pertama dalam paragraf harus sedikit menjorok ke kanan agar dapat membedakan antara paragraf satu dengan paragraf yang lainnya.
b. Kalimat pertama paragraf kedua penggunaaan tanda baca koma setelah kata sokongan sudah benar tapi harus ditambahi dengan kata dan, serta setelah kata arahan tidak perlu menggunakan tanda koma.
c. Pada kalimat kedua paragraf kedua penggunaan tanda koma sebelum kata karena tidak perlu dan kata ia setelah karena itu juga tidak perlu agar kalimat mudah dipahami.

Pembetulan teks

Winkle ( 1989 : 94 ) mengibaratkan motivasi dengan kekuatan mesin di kendaraan. Mesin yang berkuatan tinggi menjamin lajunya kendaraan. Namun motivasi belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya – daya belajar, tetapi juga memberi arah yang jelas. Dalam motivasi belajar siswa sendiri berperan baik sebagai mesin yang kuat atau lemah maupun sang sopir yang menentukan.

Prinsip – prinsip motivasi adalah memberi penguataan, sokongan, dan arahan pada perilaku yang erat kaitannya dengan prinsip – prinsip dalam belajar yang telah ditemui ahli ilmu belajar. Masalah pokok yang dihadapi mengenai belajar adalah proses belajar karena dalam sistem black box yang dapat diamati secara langsung dan sulit menentukan kapan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang.

2. Kalimat sedehana adalah dasar dari semua macam ragam kalimat yang lain dan secara alamiah kita telah dilatih sejak kecil untuk menggunakannya. Kalimat sedehana memang sederhana, baik bentuk maupub isi. Dari segi bentuk unsur kata tidak banyak, sedangkan dari sudut isi ia hanya memberikan satu informasi atau sebuah pikiran.

Contoh kalimat sederhana :

1. ayah melempar batu
S P O

a) ayah adalah subjek karena Ayah sebagai pelaku.
b) melempar sebagai predikat karena sesuatu yang di kerjakan oleh subjek.
c) batu sebagai objek karena sebagai hal (biasanya benda) yang dipakai/dikenai subjek melakukan pekerjaan

2. Nenek memasak sayur
S P O

a) Nenek adalah subjek karena Nenek sebagai pelaku.
b) Memasak sebagai predikat karena sesuatu yang di kerjakan oleh subjek
c) Sayur sebagai objek karena sebagai hal (biasanya benda) yang dipakai/dikenai subjek melakukan pekerjaan

3 a. Perbedaan makna dan referen
Makna adalah konsep, gagasan, ide, atau pengertian yang melekat, inheren, dan ditandai oleh bentuk tertentu. Makna merupakan konsep yang dihasilkan dari pengamatan dan pemahaman pemakai bahasa terhadap segala sesuatu yang berada di luar bahasa itu..
Referen adalah segala sesuatu yang berada di luar bahasa yang dirujuk oleh panduan atau komposit bentuk dan makna. Referen merupakan segala sesuatu yang berada di dunia nyata, dunia luar bahasa, yang dirujuk oleh bahasa.
b. Jelaskan Makna, Maksud, dan Referensi

Makna adalah konsep, gagasan, ide, atau pengertian yang melekat, inheren, dan ditandai oleh bentuk tertentu. Makna lebih bersifat objektif dan literal.
Maksud ditentukan dan dirumuskan oleh dan berdasarkan kehendak masing-masing individu penutur suatu bahasa. Maksud bersifat subjektif dan non-literal.
Referensi adalah suatu bentuk penunjukan dalam kegiatan berbahasa secara nyata, yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteks.

c. Jelaskan Arti, Makna, Denotasi, dan Referensi
Arti adalah seikat fitur atau ciri kognitif yang terstruktur yang bersifat empirik yang memungkinkan dilakukan designasi (penandaan atau pembahasan) atau penunjukkan dari semua denitata atau referen dengan unit leksikal tertentu.
Makna atau sense adalah arti sebuah unit leksikal atau tuturan sebuah kalimay dalam pemakaian yang kongkret atau nyata dalam situasi tertentu. Makna bersifat kontekstual.
Denotasi adalah bagian dari arti yang ditentukan oleh sistem bahasa; tidak tergantung pada situasi yang khas dari sebuah tuturan.
Referensi adalah suatu bentuk penunjukkan dalam kegiatan berbahasa secara nyata, yang bersifat tertentu dan bergantung pada konteks.

d. Jelaskan makna Denotatif dan Konotatif
Denotatif adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan pada penunjukkan secara lugas pada denotata atau sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu. Makna ini berkenaan dengan makna primer, makna literel, makna lugas, makna harfiah, makna pusat, dsb.
Contoh : Rian anak yang ceroboh.
Konotatif merupakan makna yang berkenaan dengan nilai rasa. Makna konotatif sering disebut makna tambahan, makna figuratif, makna sekunder, makna kiasan, makna emotif, dsb.
Contoh : adinda menjadi kembang desa di desanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon beri komentar yang bersifat menguntungkan banyak pihak..

>