Mr. Shegy_O





Minggu, 30 Agustus 2009

Penalaran, Proposisi dan Definisi

Penalaran, Proposisi dan Definisi


1. Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.Kesimpulan diturunkan atas dasar alasan – alasan (premis). Kesimpulan berupa pernyataan yang di turunkan atas dasar alasan-alasan tertentu.

Contoh :

Apel 1 berwarna hijau rasanya asam

Apel 2 berwarna hijau rasanya asam

Apel 3 berwarna hijau rasanya asam

Jadi, Semua apel berwarna hijau rasanya asam

2. Proposisi

Proposisi adalah pernyataan yang dapat di buktikan benar salahnya.

Contoh : Matahari terbit dari arah timur kea rah barat

Macam-macam proposisi:

  1. Proposisi sintetik

Adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar salahnya dapat diukur berdasarkan sesuai dengan kenyataan empiriknya.

Contoh ; Pepaya itu manis.

Gadis itu gendut.

Jussuf Kalla adalah kaya raya

  1. Proposisi Kategorik

Adalah Proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat.

Contoh : Hasan sedang sakit.

Anak-anak yang tinggal di Asrama adalah mahasiswa.

Orang akan mendapatkan suatu yang lebih dari yang mereka harapkan.

  1. Proposisi Hipotetik

Kalau Proposisi kategorik menyatakan suatu kebenaran tanpa syarat, maka pada proposisi hipotetik kebenaran yang dinyatakan justru digantungkan pada syarat tertentu.

Proposisi hipotetik mempunyai dua bentuk

1. Bila A adalah B maka A adalah C

Conoh : Bila Hasan rajin ia akan naik kelas.

2. Bila A adalah B maka C adalah D

Contoh : Bila hujan, saya naik becak.

  1. Proposisi Disyungtif

Seperti juga Proposisi hipotetik, proposisi disyungtif [ada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorik.

Ada 2 bentuk proposisi disyungtif yaitu proposisi disyungtif sempurna dan proposisi disyungtif tidak sempurna. Proposisi disyungtif sempurna mempunyai alternatif kontradiktif sedangkan Proposisi disyungtif tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif. Rumus pertama adalah : A mungkin B mungkin non B, seperti :

Hasan berbaju putih atau berbaju non-putih.

Buaya mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup).

Adapun untuk rumus kedua adalah : A mungkin B mungkin C, seperti :

Hasan berbaju putih atau berbaju hitam.

Budi di toko atau di rumah.

3. Definisi

Definisi adalah sebuah pernyataan yang menjabarkan / menjelaskan makna sebuah term sehingga dapat diketahui maksudnya. Term adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau istilah.

Beberapa jenis teknik penyusunan definisi :

  1. Definisi Nominal adalah definisi yang semata-mata menjelaskan term sebagaimana disebutkan apa adanya, tanpa melihat objek atau benda yang dikenai term tersebut.

Ada 2 cara untuk menyusun definisi nominal:

1) Definisi Etimologis ialah definisi melalui penelusuran terhadap asal usul kata atau term, kata-kata turunannya, sampai dengan akar katanya.

Contoh : kata Philadelphia berarti ‘cinta persaudaraan’, berasal dari bahasa Yunani philos ‘cinta’ dan delphos ‘saudara’.

2) Definisi Biverbal ialah definisi yang didasarkan atas sinonim atau kata-kata lain yang lebih dikenal, misalnya melalui upaya mencarikan padan kata ataupun terjemahannya

Contoh : piawai = ahli dan terampil

expert = pakar

  1. Definisi Konotatif ialah definisi yang menjabarkan kualitas atau cirri-ciri hakiki yang secara umum pasti terdapat pada masing-masing individu hal/objek yang disebut dengan sebuah term.

Contoh : Logika adalah ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk berfikir lurus.

  1. Definisi Denotatif ialah definisi yang menerangkan makna sebuah term dengan cara menunjukkan contoh-contoh objek refrentnya. Definisi ini juga disebut definisi ostensif, definisi demonstratif, atau definisi dengan contoh.

Contoh :

Apa arti ball-point? Jawaban diberikan dengan cara menunjukkan benda yang dimaksud.

  1. Definisi Deskriptif ialah definisi yang menggunakan penjabaran sejumlah keterangan yang meliputi ciri-ciri hakiki maupun ciri-ciri yang tidak hakiki (ciri-ciri aksidental) yang terdapat pada objek referent. Ada dua macam teknik penyusunan definisi, yaitu :

1. dengan menyebutkan semua cirri yang melekat pada objek referent.

Contoh :

Manusia adalah animal rationale, yaitu makhluk yang memiliki kemampuan untuk berbicara dan berfikir, serta memiliki perasaan dan emosi.

2. dengan menyebutkan causa efficiens dan causa finalis.

Contoh :

Lukisan adalah sebuah gambar yang diciptakan oleh seorang seniman lukis . (causa efficiens)

Pesawat telepon adalah alat elektronik yang dipergunakan sebagai sarana untuk berbicara jarak jauh. (causa finalis)

Sumber :

- Dasar-dasar Logika oleh E Sumaryono (Kanisius, 1999)

- Logika oleh Drs. H. Mundiri (PT. Rajagrafindo Persada, 2006)

- http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

- http://www.google.co.id/search?hl=id&client=firefox-a&channel=s&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&hs=ouR&q=contoh+penalaran&btnG=Telusuri&meta=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon beri komentar yang bersifat menguntungkan banyak pihak..

>